Pengertian Perilaku Organisasi
Apabila membicarakan perilaku organisasi, berarti memandang organisasi itu sebagai proses, yaitu proses kerjasama antara sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perilaku organisasi bukan berarti organisasi itu yang berperilaku, tetapi adalah perilaku para individu dan kelompok yang ada di dalam organisasi. Perilaku dari para anggota organisasi secara keseluruhan akan memberi warna, ciri dan tipe dari suatu organisasi, bagaimana organisasi itu bergerak mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
W. Jack Duncan (1981) menjelaskan perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Perilaku organisasi meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Tujuan praktis dari penelaahan studi ini adalah untuk mendeterminasi bagaimana perilaku manusia mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi (dalam Thoha, 2007:4).
Wursanto (2005:275) mengungkapkan bahwa mempelajari perilaku organisasi berarti mempelajari perilaku para anggota organisasi, baik secara individu maupun secara kelompok. Mempelajari perilaku organisasi berarti mempelajari bagaimana para anggota organisasi berperilaku. Mempelajari bagaimana anggota organisasi berperilaku berarti berusaha memahami perilaku manusia.
Macam-Macam Perilaku
Wursanto (2005:276-280) membedakan perilaku menjadi beberapa, yaitu sebagai berikut :
1. Perilaku Intern, adalah perilaku yang dipengaruhi oleh faktor genetika.
2. Perilaku Ekstern, adalah perilaku yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
3. Perilaku Individu, adalah
4. Perilaku Kelompok, adalah
5. Perilaku Negatif, adalah perilaku yang menyimpang dari aturan yang berlaku.
a) Perilaku Negatif yang Nyata, adalah perilaku yang bertentangan dengan aturan dan norma yang berlaku didasarkan atas desakan dari dalam individu.
Contoh : seseorang yang suka mencuri.
b) Perilaku Negatif yang Diarahkan, adalah perilaku yang bertentangan dengan aturan dan norma yang berlaku didasarkan atas desakan dari luar individu.
Contoh : seorang pegawai yang suka bolos karena tidak senang dengan pimpinan
6. Perilaku Positif, adalah perilaku yang didasarkan atas aturan yang berlaku.
a) Perilaku Positif yang Nyata, adalah perilaku yang didasarkan aturan dan norma yang berlaku didasarkan atas kesadaran dari dalam individu.
Contoh : seorang pegawai yang selalu datang tepat waktu dan rajin bekerja karena memiliki kesadaran yang tinggi.
b) Perilaku Positif yang Diarahkan, adalah Perilaku yang didasarkan aturan dan norma yang berlaku didasarkan atas pengaruh dari luar.
Contoh : seorang pegawai yang selalu datang tepat waktu dan rajin bekerja karena takut dikenakan sanksi.
Perilaku Terhadap Karakter Organisasi
Syamsir Torang (2013:73) menyebutkan terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi kinerja organisasi atau karakter organisasi yaitu : kinerja dan konflik.
1. Kinerja (Performance)
Syamsir Torang (2013:74) mendefinisikan kinerja sebagai kuantitas atau kualitas hasil kerja individu atau sekelompok orang di dalam organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang berpedoman pada norma, standar operasional prosedur (SOP), kriteria dan ukuran yang telah ditetapkan atau yang berlaku dalam organisasi.
Berikut ini beberapa indikator yang dapat digunakan dalam menilai kinerja individu dalam organisasi :
Ravianto (1986) | Furtwengler (1996) |
1. Kompetensi individu tentang pekerjaan 2. Kemampuan individu dalam membuat perencanaan dan jadwal pekerjaan. 3. Pengetahuan individu dalam tentang standar mutu pekerjaan. 4. Produktifitas individu (kualitas dan kuantitas). 5. Kompetensi teknis atas pekerjaan. 6. Ketergantungan kepada orang lain. 7. Kemampuan berkomunikasi. 8. Kemampuan kerjasama. 9. Kedisiplinan 10. Kemampuan menyampaikan gagasan. 11. Kemampuan mengelola pekerjaan 12. Kepemimpinan | 1. Cepat dalam menyelesaikan pekerjaan 2. Kualitas kerja 3. Kualitas layanan 4. Nilai pekerjaan 5. Keterampilan interpersonal 6. Keinginan untuk sukses 7. Keterbukaan 8. Kreativitas 9. Keterampilan berkomunikasi 10. Inisiatif 11. Memiliki perencanaan |
Mondy (1996) | Mitchell (2007) |
1. Standar Waktu (time standards) 2. Standar Produktiftas (productivity standards) 3. Standar Biaya (cost standards) 4. Standar Kualitas (quality standards) 5. Standar Perilaku (behavioral standards | 1. Kualitas kerja 2. Kecakapan kerja 3. Ketanggapan kerja 4. Kecepatan kerja 5. Inisiatif kerja 6. Kemampuan komunikasi. |
Sumber : Torang (2013:74-75)
2. Konflik (conflict)
Konflik organisasi dapat disebabkan oleh adanya kompetisi, perbedaan, pertentangan, clash, dan perselisihan. Konflik merupakan masalah yang dapat dikatakan serius atau sebaliknya dalam setiap organisasi. Konflik akan menjadi masalah serius apabila berdampak negatif (dysfunctional) terhadap kinerja organisasi. Sebaliknya, konflik juga akan memberi dampak positif (functional) terhadap kinerja organisasi.
Sumber Rujukan :
o Torang, Syamsir. 2013. Organisasi & Manajemen(Perilaku, Struktur, Budaya, dan Perubahan Organisasi). Bandung : Alfabeta
o Thoha, Miftah. 2007. Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : RajaGrafindo.
Wursanto, Ig. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi.Yogyakarta : Penerbit Andi.
0 komentar:
Posting Komentar