Berbagi Informasi tentang Materi-materi dan soal-soal yang ada di Lingkungan Sekolah ataupun Perkuliahan

Jumat, 19 Desember 2014

Pendekaan Psikoanalisis Untuk Memahami Perilaku

Pendekatan psikoanalitis menunjukkan bahwa perilaku manusia dikuasasi oleh personalitasnya atau kepribadiannya. Pelopor dari pendekatan psikoanalitis adalah Sigmund Freud. Menurut Freud, susunan kepribadian seseorang dapat dijelaskan dengan kerangka ketidaksadaran. Freud percaya bahwa terdapat 3 (tiga) hal yang saling berkaitan dan seringkali berlawanan konflik), yakni : Id, Ego, dan Superego.
1.       Konsepsi Id
Id merupakan bagian dari kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan bilogis manusia – pusat instink (hawa nafsu) (Rakhmat, 2005:19).
Id merupakan suatu upaya untuk mendapatkan penghargaan, pemuasan dan kesenangan. Upaya-upaya tersebut secara pokok diwujudkan melalui libido dan agresi.
Libido mengarah pada hubungannya dengan keinginan seksual dan kesenangan-kesenangan, juga kehangatan, makanan, dan kenyamanan.
Agresi mendorong Id kearah kerusakan, diantaranya keinganan perang, berkelahi, berkuasa, dan semua tindakan-tindakan yang bersifat merusak.
Sebagai bentuk perwujudan adanya libido dan agresi dalam diri seseorang dapat terlihat dalam hasrat seseorang untuk mendapatkan pangkat yang tinggi dan nafsu untuk menyingkirkan kawan atau lawan secara sadis pada dapat terjadi pada saat yang bersamaan.
Pada indvidu yang berkembang dewasa dan matang, mereka belajar untuk mengendalikan Id agar jangan sampai berkembang menjadi perusak. Untuk itulah agama mengajarkan keimanan untuk senantiasa dipupuk dan dibina secara sempurna.
Namun walaupun demikian, Idtetap diakui sebagai kekuatan yang mendorong pada sepanjang kehidupan manusia dan merupakan sumber yang amat penting dari daya berfikir dan upaya bertindak.
2.       Konsepsi Ego
Ego berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud yang rasional (Rakhmat, 2005:20).
Ketika Id mendesak supaya Anda membalas ejekan dengan ejekan lagi, ego memperingatkan Anda bahwa lawan Anda adalah “bos” yang dapat memecat Anda. Jka Anda mengikuti desakan Id, Anda konyol. Ego mengingatkan Anda bahwa melawan atasan itu tidak baik.
3.       Konsepsi Superego
Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego adalah hati nurani yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakat (Rakhmat, 2005:20).
Superego adalah sumber norma atau standar yang tidak sadar yang menilai semua aktivitas ego.
Superego menetapkan suatu norma yang memungkinakn ego memutuskan apakah sesatu itu benar atau salah.
Superego dapat bertindak sebagai mediator terhadap hukuman dari penyimpangan-penyimpangan norma.
Superego berkembang dari saling berinteraksinya ego dengan masyarakat.
Seseorang tidak akan menyadari cara kerja superego karena superegoberada di bawah alam sadar.
Kesadaran dalam superegodikembangkan melalui penyerapan dari nilai-nilai kultural dan moral dalam masyarakat.
Superego membantu seseorang dengan menolong ego melawan impulsanya Id. Namun dalam keadaan tertentu, superego juga dapat berlawanan sehingga menimbulkan konflik dengan ego.


Sumber Rujukan

o   Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung :Remaja Rosdakarya

Pendekaan Psikoanalisis Untuk Memahami Perilaku Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Pendidikan Bareng

0 komentar:

Posting Komentar