Berbagi Informasi tentang Materi-materi dan soal-soal yang ada di Lingkungan Sekolah ataupun Perkuliahan

Jumat, 19 Desember 2014

Pengembangan Organisasi

Pegertian Pengembangan Organisasi
            Menurut Admosudirjo (1980, 323-324) pengembangan organisasi (organizational development) memiliki 2 (dua) arti, yaitu :
1.      Pengembangan Organisasi sebagai Fungsi Administrasi/Administrator
Adalah kegiatan yang merupakan fungsi dan kewajiban daripada administrasi untuk selalu mengembangkan dan menyesuaikan organisasi kepada perkembangan tugas pokok, kepada perkembangan keadaan lingkungan, kepada kemajuan teknologi yang dipergunakan, kepada kemajuan personil serta produktivitas.
Menurut pengertian tersebut dapay diketahui bahwa pengembangan organisasi dipengaruhi oleh faktor lingkungan, teknologi, dan kemajuan personil dan produktivitas.
2.      Pengembangan Organisasi sebagai Fungsi Spesialis/Teknik Manajemen
Merupakan suatu strategi pendidikan yang kompleks yang bertujuan mengubah kepercayaan, sikap mental, niai, dan struktur daripada organisasi untuk menyesuiakan diri dengan perubahan teknologi, lingkungan, serta tantangan-tantangannya.
Menurut pengertian tersebut dapat diketahui bahwa sasaran pengembangan organisasi antara lain adalah kepercayaan-kepercayaan, sikap mental, nilai-nilai, dan struktur organisasi.
           
            Sutarto (1984:357) mendefinisikan pengembangan organisasi adalah rangkaian kegiatan penataan dan penyempurnaan yang dilakukan secara berencana dan terus menerus guna memecahkan masalah-masalah yang timbul sebagai akibat dari adanya perubahan sehingga organisasi dapat mengatasi serta menyesuaikan diri dengan perubahan dengan menerapkan ilmu perilaku yang dilakukan oleh pejabat dalam organisasi sendiri atau dengan bantuan dari luar organisasi.

Ciri-Ciri Pengembangan Organisasi
            Menurut Wursanto (2005:319) ciri-ciri dari pengembangan organisasi adalah sebagai berikut :
1.      PO merupakan suatu usaha yang dilakukan secara berencana. Hal ini berarti, PO meliputi penetapan tujuan, perencanaan, pengendalian, dan pengambilan tindakan.
2.      PO mencerminkan suatu proses yang berlangsung secara terus-menerus setiap kali timbul perkembangan keadaan yang membutuhkan.
3.      PO berorientasi kepada masalah atau persoalan organisasi yang harus dipecahkan. PO merupakan usaha pemecahan masalah yang timbul dalam organisasi.
4.      PO merupakan kegiatan yang menerapkan asas-asas praktek perilaku.
5.      PO merupakan usaha kearah penyempurnaan organisasi.
6.      PO merupakan tanggapan terhadap berbagai perubahan yang terjadi diluar organisasi.
7.      PO merupakan usaha untuk menyesuaikan dengan hal-hal yang baru.
8.      PO merupakan usaha penyempurnaan yang dilakukan oleh pimpinan organisasi atau melalui bantuan para ahli/spesialis.
9.      PO merupakan fungsi administrasi/administrator, atau manajer yang mempunyai kedudukan tinggi.
10.  PO merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk menghadapi masalah atau persoalan tertnetu.
11.  PO merupakan bagian integral dari fungsi organizing yang merupakan salah satu fungsi organik administrasi dan manajemen.
12.  PO berorientasi pada persoalan, dan kemajuan. Hal ini berarti tekanan yang diutamakan oleh PO adalah kemajuan.

Metode Pengembangan Organisasi
            Terdapat 2 (dua) macam metode yang dapat digunakan dalam kegiatan pengembangan organisasi menurut Wursanto (2005:320-325), yakni :
1.      Metode Pengembangan Perilaku (Behavioral Development Methode)
BDM merupakan metode yang berusaha menyelidiki secara mendalam tentang proses perilaku kelompok dan individu. Hal ini dapat dilakukan dengan mempergunakan beberapa cara, yakni :
(a)  Jaringan Manajerial
Jaringan manajerial atau kisi manajerial (managerial grid), disebut juga latihan jaringan (grid training) merupakan suatu metode PO yang didasarkan jaringan manajerial.
Dalam metode ini dikenal 2 (dua) dimensi perilaku pimpinan, yaitu perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian pada produksi, dan perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian pada orang. Dari segi intensitasnya, seorang pemimpin mungkin dapat menerapkan sekaligus dua macam perilaku tersebut dalam intensitas yang sama atau berbeda.
Gaya kepemimpinan akan efektif apabila perhatian pimpinan terhadap produksi dan orang dalam keadaan seimbang.
(b)  Latihan Kepekaan
Latihan kepekaan (sensitivity training) merupakan latihan dalam kelompok. Oleh karena itu latihan ini dinamakan metode Training-group.
Dalam metode ini yang dimaksud dengan kepekaan adalah kepekaan terhadap diri sendiri dan terhadap hubungan diri sendiri dengan orang lain. Metode ini berlandaskan pada anggapan bahwa kesulitan untuk berprestasi disebabkan oleh adanya persoalan emosional dari kelompok orang-orang yang harus mencapai tujuan.
Metode ini beranggapan bahwa apabila persoalan emosional itu dapat diatasi maka akan dengan sendirinya kesulitan untuk berprestasi dapat dihilangkan. Oleh karena itu, tujuan dari latihan ini adalah mempertajam daya peka, perasaan (emosi), dan kecepatan reaksi dalam menghadapi berbagai persoalan.
Dalam latihan ini, anggota kelompok diberi motivasi untuk belajar mengenai diri mereka sendiri dalam menghadapi orang lain, kebutuhan dan sikap mereka sendiri. Sikap ini dapat terungkap melalui dua jalur, yaitu melalui diri mereka sendiri terhadap orang lain dan melalui perilaku orang lain terhadap diri mereka sendiri.
(c)   Pembentukan Tim (team building)
(d)  Umpan Balik Survai (survey feedback)
2.      Metode Pengembangan Keterampilan dan Sikap
Metode ini merupakan suatu program laithan yang dilaksanakan secara terus-menerus dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap para anggota organisasi.
Metode inu dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya yaitu :
(a)  Latihan di Tempat Kerja
Latihan di tempat kerja (on the job training) ialah latihan kerja di tempat kerja yang sebenarnya. Latihan ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan dengan lebih efisien.
(b)  Latihan Instruksi Kerja
Terdapat 3 (tiga) macam latihan instruksi kerja yakni :
1)     Job instruction training, adalah latihan mengenai proses pemberian instruksi kerja.
2)     Job methode training, adalah latihan yang berhubungan dengan penyederhanaan kerja.
3)     Job relation training, adalah latihan yang berhubungan dengan faktor manusia dalam pekerjaannya setiap hari.
(c)   Latihan di Luar Tempat Kerja
(d)  Latihan di Tempat Kerja Tiruan

Sumber Rujukan
o   Atmosudirjo, Prayudi. 1980. Administrasi dan Manajemen Umum. Jakarta : Ghalia Indonesia.

o   Wursanto, Ig. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi.Yogyakarta : Penerbit Andi.

Pengembangan Organisasi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Pendidikan Bareng

0 komentar:

Posting Komentar