· Semua konsep yang diperlukan apabila ingin menganalisa proses-proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan disebut dinamika sosial (social dynamic).
· Konsep-konsep tersebut terdiri dari :
A. Proses belajar kebudayaan oleh warga masyarakat yaitu; (a) internalisasi, (b) sosialisasi, dan (c) enkulturisasi.
B. Proses perkembangan kebudayaan umat manusia pada umumnya dan bentuk-bentuk kebudayaan yang sederhana, hingga bentuk-bentuk yang makin lama makin kompleks, yaitu; evolusi kebudayaan.
C. Proses penyebaran kebudayaan secara geografi, terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa dimuka bumi, yaitu; proses difusi.
D. Proses belajar unsur-unsur kebudayaan asing oleh warga masyarakat, yaitu; proses akulturasi dan asimilasi.
E. Proses pembaruan/inovasi, yang berkaitan erat dengan penemuan baru (discovery dan invention).
PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN SENDIRI
Proses Internalisasi
· Proses internalisasi adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia hampir meninggal. Individu belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.
· Manusia mempunyai bakat yang telah terkandung dalam gennya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi, dalam kepribadian individunya. Tetapi wujud dari kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimuli yang ada di sekitar alam dan lingkungan sosial maupun budayanya.
Proses Sosialisasi
· Proses sosialisasi berhubungan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial.
· Seorang individu dari masa kanak-kanak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam berinteraksi dengan segala macam individu sekelilingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupannya sehari-hari.
· Proses sosialisasi dalam golongan-golongan sosial yang lain yang berbeda, dapat menunjukkan proses sosialisasi yang sangat berbeda.
· Para individu dalam masyarakat yang berbeda akan mengalami proses sosialisasi berbeda pula karena proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan.
Proses Enkulturasi
· Proses enkulturasi adalah proses seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikapnya dengan adat, sistem norma, dan peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
· Proses enkulturasi sudah dimulai sejak kecil dalam alam pikiran warga suatu masyarakat; mula-mula dari orang-orang di dalam lingkungan keluarganya, kemudian dari teman-teman bermainnya. Seringkali ia belajar dengan meniru berbagai macam tindakan, setelah perasaan dan nilai budaya pemberi motivasi akan tindakan meniru itu telah diinternalisasi dalam kepribadiannya. Dengan berkali-kali meniru maka tindakannya menjadi suatu pola yang mantap, dan norma yang mengatur tindakannya ‘dibudayakan’.
· Terkadang berbagai norma juga dipelajari seorang individu secara sebagian-sebagian. Caranya dengan mendengar dan berbagi orang dalam lingkungan pergaulannya pada saat-saat yang berbeda-beda, menyinggung atau membicarakan norma tadi. Sudah tentu ada norma yang diajarkan yang diajarkan kepadanya dengan sengaja tidak hanya dalam lingkungan keluarga dan luar lingkungan keluarga, tetapi juga secara formal di sekolah.
Sudah tentu dalam suatu masyarakat ada pula individu yang mengalami berbagai hambatan dalam proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturisasinya yang menyebabkan bahwa hasilnya kurang baik. Individu tidak dapat menyesuaikan kepribadiannya dengan lingkungan sosial sekitarnya, menjadi kaku dalam pergaulan, dan condong untuk menghindari norma-norma dan aturan-aturan masyarakat, hidupnya penuh dengan konflik dengan orang lain.
Penyimpangan dari adat merupakan suatu faktor penting karena merupakan sumber dari berbagai kejadian masyarakat dan kebudayaan positif dan negatif.
Kejadian masyarakat yang positif adalah perubahan kebudayaan (culture change) yang menjelma ke dalam perubahan dan pembauran dalam adat istiadat kuno. Kejadian masyarakat yang negatif misalnya berbagai ketegangan masyarakat yang menjelma menjadi permusuhan antara golongan, adanya banyak penyakit jiwa, banyaknya peristiwa bunuh diri, kerusakan masyarakat yang menjelma menjadi kejahatan, demoralisasi, dsb.
PROSES EVOLUSI SOSIAL
Proses Microscopic dan Macroscopic dalam Evolusi Sosial
· Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisis oleh seorang peneliti seolah-olah dari dekat secara detail (microscopic), atau dapat juga dipandang seolah-olah dari jauh dengan hanya memperhatikan perubahan-perubahan yang tampak besar saja (macroscopic).
· Proses evolusi sosial budaya yang dianalisa secara detail akan membuka mata peneliti untuk berbagai macam proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan sehari-hari tiap masyarakat di dunia. Dalam ilmu Antropologi, proses ini disebut dengan ‘proses-proses berulang’ (recurrent processes).
· Proses evolusi sosial budaya yang dipandang seolah-olah dari jauh hanya akan menampakkan kepada peneliti perubahan-perubahan besar yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Dalam ilmu antropologi, proses ini disebut ‘proses-proses menentukan arah (directional process) (E.Z. Vogt,1960).
Proses-Proses Berulang dalam Evolusi Sosial Budaya
· Proses ini melihat faktor individu (sikap, perasaan, dan tingkah laku khusus) dalam masyarakat individu yang mungkin bertentangan/menyimpang dengan adat istiadat.
· Tindakan individu warga masyarakat yang menyimpang dari adat istiadat, pada suatu ketika dapat banyak terjadi dan dapat sering berulang (recurrent) dalam kehidupan sehari-hari di setiap masyarakat.
· Mengingat keperluan diri-sendiri, dengan demikian individu sedapat mungkin akan mencoba menghindari adat atau aturan apabila tidak cocok dengan keperluan pribadinya itu.
· Keadaan-keadaan menyimpang ini sangat penting artinya karena penyimpangan yang demikian di atas merupakan pangkal dari proses-proses perubahan kebudayaan masyarakat pada umumnya.
Proses Mengarah dalam Evolusi Kebudayaan
· Dengan mengambil jangka waktu yang panjang maka akan terlihat perubahan-perubahan besar yang seolah bersifat menentukan arah (directional) dari sejarah perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
· Sebagai contoh : misalnya tingkat kebudayaan manusia yang berawal dari Neolitik (jaman batu), kemudian berubah menjadi Mesolitik (jaman batu tengah), dan akhirnya berubah menuju Paleolitik(jaman batu keping).
PROSES PENYEBARAN (DIFUSI)
Penyebaran Manusia
· Terdapat dua hal yang menyebabkan migrasi dari mannusia, yaitu : (a) hal-hal yang menyebabkan migrasi yang lambat dan otomatis, dan (b) hal-hal yang menyebabkan migrasi yang cepat dan mendadak.
· Migrasi yang lambat dan otomatis berkembang sejajar dengan laju pertumbuhan manusia di bumi. Dalam hal ini, seolah-olah makhluk manusia memerlukan tempat-tempat yang baru di muka bumi.
· Migrasi yang cepat dan mendadak terjadi karena bencana alam, wabah, perubahan mata pencaharian, peperangan, dan peristiwa-peristiwa khusus yang tercatat dalam sejarah.
Penyebaran Unsur-Unsur Kebudayaan
· Bersamaan dengan penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia di bumi, turut pula tersebar unsur-unsur kebudayan dan sejarah dari proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan ke seluruh penjuru dunia yang disebut proses difusi (diffusion).
· Bentuk-bentuk difusi adalah :
a) Penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain di bumi oleh kelompok-kelompok manusia yang bermigrasi.
b) Penyebaran unsur-unsur kebudayaan oleh individu-individu tertentu (pedagang, pelaut, pendeta agama)
c) Penyebaran unsur-unsur kebudayaan berdasarkan pertemuan antara individu dalam suatu kelompok manusia dengan individu kelompok lain. Dapat berlangsung dengan berbagai cara :
(1) Hubungan dimana bentuk dan kebudayaan masing-masing kelompok hampir tidak berubah (hubungan symbiotic).
(2) Hubungan yang disebabkan karena perdagangan, penyebaran agama (pemasukan secara damai), dan peperangan (pemasukan secara tidak damai).
· Suatu difusi yang meliputi jarak yang sangat besar biasanya terjadi melalui suatu rangkaian pertemuan antara suatu deret suku-suku bangsa yang disebut dengan stimulus diffusion.
· Proses difusi juga dapat berlangsung dengan cepat sekali, bahkan sering tanpa kontak yang nyata antara individu-individu dengan adanya alat-alat penyiaran yang sangat efektif seperti surat kabar, majalah, buku, radio, film dan televisi.
· Suatu proses difusi tidak hanya dilihat dari sudut bergeraknya unsur-unsur kebudayan dari unsur-unsur kebudayaan dari suatu tempat ke tempat lain di bumi saha, tetapi terutama sebagai suatu proses dimana unsur-unsur kebudayaan dibawa oleh iondividu-individu dari kebudayaan lain, maka terbuktu bahwa tidak pernah terjadi difusi dari satu unsur kebudayaan. Unsur-unsur itu selalu berpindah-pindah sebagai suatu gabungan/kompleks yang tidak mudah dipisahkan.
PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN ASING
Akulturasi
· Akulturasi merupakan suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Asimilasi
· Asimilasi merupakan proses sosial yang timbul apabila terdapat : (a) golongan-golngan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, (b) saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga (c) kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
· Golongan-golongan yang tersangkut dalam suatu proses asimilasi adalah suatu golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas. Dalam hal ini golongan-golongan minoritas mengubah sifat khas dari unsur-unsur kebudayaannya dan menyesuaikannya dengan kebudayaan dari golongan mayoritas sedemikian rupa sehingga lambat laun kehilangan kepribadian kebudayaannya dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas.
· Proses asimilasi tidak akan berlangsung hanya dengan adanya pergaulan antara kelompok-kelompok secara luas dan intensif saja, apabila diantara kelompok-kelompok yang berhadapan tersebut tidak ada suatu sikap toleransi dan simpati satu sama lain.
· Faktor-faktor penghalang sikap toleransi dan simpati terhadap kebudayaan adalah : (a) kurang pengetahuan tentang kebudayaan yang dihadapi; (b) sifat takut terhadap kekuatan dan kebudayaan lain; (c) perasaan superioritas pada individu-individu dari suatu kebudayaan terhadap yang lain.
PEMBARUAN/INOVASI
Inovasi dan Penemuan
· Inovasi adalah suatu proses pembaruan dan penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal, pengaturan baru baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem produksi yang menghasilkan produksi-produksi baru. Dengan demikian inovasi itu mengenai pembaruan kebudayaan yang khusus mengenai unsur teknologi dan ekonomi.
· Proses inovasi sangat erat kaitannya dengan penemuan baru teknologi. Suatu penemuan biasanya juga merupakan suatu proses sosial yang panjang dan melalui dua tahap khusus, yaitu : discovery dan invention.
· Discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru (baik berupa alat baru, ide baru), yang diciptakan oleh seorang individu/rangakaian dari beberapa individu dalam masyarakat yang bersangkutan.
· Discovery baru menjadi invention bila masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru itu.
Pendorong Penemuan Baru
· Pendorong penemuan bari itu adalah : (a) Kesadaran para individu akan keurangan dalam kebudayaan; (b) Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan; (c) Sistem perangsang bagi aktivitas mencipta dalam masyarakat.
Inovasi dan Evolusi
· Suatu proses inovasi merupakan suatu proses evolusi. Bedanya dalam proses inovasi individu2 itu aktif, sedangkan dalam proses evolusi individu2 itu pasif bahkan sering bersifat negatif.
· Karena kegiatan dalam dan usaha individu2 itulah maka suatu inovasi memang merupakan suatu proses perubahan kebudayaan yang lebih cepat daripada evolusi.
0 komentar:
Posting Komentar