Museum Jawa Tengah Ronggowarsito, termasuk museum propinsi terbesar di Indonesia dalam hal jumlah koleksi dan keluasan bangunan terletak pada Jalan Abdulrahman Saleh Nomor 1 Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, persis di sebelah bundaran Kalibanteng. Terletak dekat bandara Ahmad Yani di Semarang dan hanya 4 km jauhnya dari pusat kota ke arah barat.
Semarang merupakan ibukota propinsi Jawa Tengah, sebuah propinsi yang memiliki ribuan candi yang dibangun antara 500 – 1000 Masehi termasuk di dalamnya adalah candi Borobudur, salah satu warisan budaya dunia menurut UNESCO.
Semarang sebagai kota pelabuhan mempunyai kekhasan topografi. Berdasar bentang geografinya, Semarang terdiri dari dua bagian yaitu Semarang bawah dan Semarang atas. Semarang bawah merupakan pusat aktivitas sehari-hari, baik bisnis, pendidikan dan budaya, dan disini dapat dilihat sekelompok bangunan berarsitektur Belanda dan dikenal sebagai “Little Netherlands”.
Museum jawa tengah ronggo warsito merupakan sebuah aset pelayanan public dibidang pelestarian budaya dan pendidikan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Jawa Tengah, khususnya kota Semarang dan sekitarnya. Sejak diresmikan tanggal 5 Juli 1989, Museum Jawa Tengah Ronggowarsito makin eksis ditengah masyarakat. Pengunjungnya bertambah setiap saat, tua-muda, besar-kecil, siswa sekolah maupun masyarakat umum selalu memadati museum, apalagi disaat hari libur nasional dan liburan sekolah.
Saat ini museum Jawa Tengah Ronggowarsito memiliki lebih dari 50.000 buah koleksi. Sebagian disajikan di ruang pamer utama, sebagian yang lain disimpan digudang penyimpanan, ruang karantina, selaras gedung dan didalam ruang laboratorium perawatan koleksi.
Nama Ronggowarsito sendiri diambil dari nama seorang pujangga Keraton Surakarta Hadiningrat yang karya-karyanya sangat akrab ditengah masyrakat Jawa. Seperti serat Kalitidha dengan bait-baitnya yang meramalkan tentang adanya jaman edan. Ronggowarsito juga mendapat julukan sebagai ”Sang Pujangga Rakyat” yang diberikan Bung Karno pada tahun 1953.
Museum Jawa Tengah Ronggowarsito mempunyai visi “Bangga Peduli Budaya” yang berarti bahwa kami bangga mengurusi beragam warisan budaya dan perwujudan lain ekspresi budaya. Selain itu, Museum Jawa Tengah Ronggowarsito mempunyai dua misi, yaitu “Meningkatkan apresiasi budaya dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap budaya”.
Macam-mcam pameran yang ada di museum Ronggowarsito :
1. Pameran Tetap
Pameran tetap diselenggarakan di Museum Jawa Tengah Ronggowarsito pada gedung A,B,C,D. Untuk alur ceritanya, Anda harus berjalan masuk dari gedung A lantai 1 – gedung A lantai 2 – gedung B lantai 2 – gedung B lantai 1 – gedung C lantai 1 – gedung C lantai 2 – gedung D lantai 2 – gedung D lantai 1.
- Gedung A lantai 1 : memamerkan koleksi astronomi, geologi dan ekologi.
Berisi koleksi batuan meteorit, gerhsns, gunung berapi, batuan dan hewan-hewan yang diawetkan.
- Gedung A lantai 2 : memamerkan koleksi paleobotani, paleozologi, dan paleoantropologi.
Menampilkan koleksi fosil-fosil hewan, tumbuhan dan manusia.
- Gedung B lantai 1 : memamerkan koleksi Sejarah Islam dan sejarah colonial.
Terdapat sebuah ornamen Mantingan yang sangat unik dan terdapat foto kota tua semarang (Semarang Old Cities), gedung-gedung tua peninggalan kejayaan masa kolonialisme Belanda.
- Gedung B lantai 2 : memamerkan koleksi prasejarah dan jaman Hindu-Budha.
Berisi koleksi Seperti arca Siwa, arca Durga, Arca argastya, Arca Ganesha dan Prasasti.
- Gedung C lantai 1 : memamerkan koleksi masa perjuangan nasional dan diorama.
Koleksi yang paling menarik adalah ruang diorama.
- Gedung C lantai 2 : memamerkan koleksi kehidupan tradisional.
Berisi benda pusaka seperti keris, tombak, dan pedang yang dibuat oleh seorang empu.
- Gedung D lantai 1 : memamerkan koleksi dari masa kehidupan sekarang, senjata tradisional nusantara dan mata uang.
Berisi koleksi mata uang yang beredar di masyarakat tradisional dulu.
- Gedung D lantai 2 : memamerkan koleksi wayang dan kesenian tradisional lainnya.
Berisi koleksi baik berupa benda, peralatan maupun jenis kesenian musik, pergelaran maupun pertunjukan. Salah satunya adalah Barongan dan kuda lumping
2. Pameran Tidak Tetap
Pameran tidak tetap terdiri dari pameran nasional, pameran bersama dan pameran keliling.
a. Pameran Nasional
Pameran nasional dilaksanakan bersama-sama dengan museum-museum propinsi se-Indonesia dengan materi pameran yang bersifat khusus.
b. Pameran Kerja sama
Pameran bersama dilaksanakan bersama-sama oleh museum-museum propinsi se-Jawa, Bali dan Kalimantan dengan materi pameran yang bersifat khusus pula.
c. Pameran Keliling
Pameran keliling ditujukan untuk memperkenalkan Museum Jawa Tengah Ronggowarsito kepada masyarakat luas di luar kota Semarang. Pameran ini akan dilaksanakan di semua kota di propinsi Jawa Tengah secara bergiliran.
Beberapa fasilitas yang diberikan oleh museum Ronggowarsito antara lain :
1. perpustakaan
koleksi buku yang dimiliki museum Ronggowarsito cukup beragam, terutama yang berhubungan dengan sejarah budaya dan buku ilmu pengetahuan, serta berbagai tulisan hasil penelitian budaya dari beberapa ilmuan. Ditunjang dengan ruangan sejuk ber-AC, akan membuat pengunjung nyaman dan menyenangkan.
2. ruang audio visual
merupakan sebuah ruangan yang didesain sebuah bioskop mini berkapasitas 40 orang yang dilengkapi dengan stereo sound system, ruangan ber-AC dan kedap suara.
3. coin box
berupa kotak audio yang memperdengarkan berbagai cerita rakyat yang berkembang di awa tengah. Hanya dengan memasukkan sebuah koin Rp 100,00 anda akan dapat mendengarkan cerita rakyat selama kurang lebih 3 menit.
4. ruang apresiasi
disediakan pula sebuah ruangan yang didesain unik untuk pameran khusus, pagelaran budaya, lomba-lomba, dan festival yang mengedepankan pemahaman edukatif kultural.
5. taman & area bermain
terletak diantara gedung pameran. Pengunjung dapat beristirahat dan melepas lelah dengan menikmati keindahan taman dengan diiringi gemercik suara air terjun di tengah kolam ikan serta kicauan burung nan merdu.
Yang saya ketahui tentang Musem Ronggowarsito yaitu pada saat hari besar seperti HUT Kemerdekaan Indonesia / Hari Raya Idul Fitri, pihak museum Ronggowarsito menampilkan berbagai aktraksi yang menarik yang berhubungan denang pelestarian nilai-nilai budaya seperti : kesenian barongan, kuntulan, kuda lumping, dan lain-lain.
Dalam bidang pariwisata Museum Ronggowarsito juga menjadi salah satu obyek wisata primadona di Semarang yang dapat menarik para wisatawan maupun siswa dari berbagai sekolah. Sekaligus kita berwisata, kita juga dapat menimba ilmu tentang sejarah, kebudayaan, dan sebagai jendela informasi seni.
Museum Ronggowarsito memiliki lahan yang luas dan gedung bertingkat. Menurut saya, di dalam gedung tersebut suasananya sepi dan agak gelap. Dan Museum Ronggowarsito memiliki benda-benda tempo dulu / bersejarah jadi ada beberapa benda yang dianggap keramat sehingga menimbulkan kesan mistis.
Solusi dari saya, alangkah baiknya jika pengelola Museum Ronggowarsito dapat memasang alat penerangan / membuat jendela agar sinar matahari bisa masuk, dan memberi penjelasan tantang benda-benda keramat tersebut sehingga dapat menghilangkan kesan mistis di Museum Ronggowarsito.
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan :
- Koleksi-koleksi yang ada di Museum Ronggowarsito adalah sebagai bukti hasil kebudayaan masyarakat Indonesia jaman prasejarah.
- Koleksi-koleksi yang ada di Museum Ronggowarsito dapat menggambarkan masa perjuangan bangsa Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan.
b. Saran :
- bagi masyarakat
Perlunya kesadaran yang tinggi untuk bangga dan mencintai kebudayaan asli indonesia.
- bagi pemerintah
Perlunya keikutsertaan pemerintah dalam upaya menjaga kebudayaan asli Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar